Persoalan mencari ide usaha memang salah satu masalah utama bagi
calon wirausahawan. Anda mungkin pernah atau bahkan sering bertemu
dengan orang yang mengungkapkan keinginannya untuk mempunyai usaha
sendiri namun tak kunjung juga menemukan ide usaha yang pas. Padahal
kalau kita mau, ide usaha bisa diperoleh dari mana saja mulai dari apa
yang kita lihat di lingkungan sekitar, apa yang kita dengar sehari-hari,
melihat potensi diri sendiri, mengamati lingkungan sampai dengan meniru
usaha orang lain yang sudah sukses.
Intinya, ide bisnis bisa
dipilih dari upaya pemenuhan apa yang dibutuhkan manusia tersebut, mulai
dari kebutuhan yang menyangkut ujung kaki sampai dengan ujung rambut,
dari kebutuhan primer, sekunder dan kebutuhan akan barang mewah. Tapi
tentu saja perlu diingat bahwa berbisnis sesuai dengan karakter dan
hobi kita akan lebih menyenangkan, dibandingkan dengan bisnis yang tidak
kita sukai. Kita akan lihat dari mana saja ide usaha itu bisa kita
dapatkan.
Kalau Anda perhatikan di lingkungan sekitar Anda, begitu banyak dan beragam jenis usaha yang ada.
Anda tentu berpikir bagaimana awalnya pelaku usaha tersebut mendapatkan
ide usahanya sehingga bisa berjalan dan berkembang seperti sekarang
ini. Tapi kalau Anda cermati, ternyata usaha-usaha tersebut kebanyakan
meniru usaha-usaha lain yang telah ada, misalnya usaha internet café,
bengkel, rumah makan, biro jasa, minimarket, laundry, even organiser,
dan lain-lain. Dalam mewujudkan ide usaha menjadi bisnis, tidak ada
suatu keharusan bahwa ide tersebut benar-benar orisinil, bisa saja ide
ini hanya merupakan pengembangan dari bisnis yang sudah eksis. Ini
membutuhkan kreativitas dari seorang calon wirausahawan.
Kebanyakan para calon pengusaha terjebak dengan pemikiran bahwa ide
bisnis haruslah original, lain daripada yang lain. Kalau bisa
mendapatkan ide bisnis yang original, itu sangat bagus. Itu berarti Anda
mampu menciptakan pasar, Misalnya usaha pembuatan dokumeter proses
kelahiran bayi, BabyBorn, merupakan usaha yang pasarnya diciptakan oleh
pengusahanya. Sedangkan usaha-usaha yang umumnya sudah ada adalah usaha
yang diciptakan karena adanya kebutuhan pasar, yang kemudian pengusaha
tersebut berusaha untuk memenuhinya. Misalnya usaha jasa kuras septic tank
ada karena banyak orang yang membutuhkan jasanya. Usaha salon ada
karena banyak orang yang perlu merawat tubuhnya, Toko bahan bangunan
dibuat karena banyak penduduk sekitar yang memerlukan bahan bangunan
untuk membangun dan merenovasi rumah, biro jasa pengurusan surat-surat
ada karena untuk memenuhi kebutuhan orang-orang yang malas berurusan
dengan birokrasi yang ribet.
Tegasnya, sukses tidaknya suatu
bisnis tidak terletak apakah yang bersangkutan sebagai penemu ide bisnis
atau bukan, tetapi lebih merupakan kemampuan untuk mengoptimalkan
kelebihan spesifik dari ide bisnisnya. Ide menjual kue donat bukanlah
hal yang baru. Namun, ketika Anda bisa memberikan nilai lebih
dibandingkan dengan donat-donat lain di pasaran, baik kreasi bentuk, isi, ukuran, dan tentu saja rasa, maka Anda bisa menawarkan hal yang berbeda dan memberikan nilai tambah.
Inspirasi Bisnis
Semua yang bisa kita lihat bisa dijadikan inspirasi untuk membangun
usaha dan membuat kita lebih kaya. Contohnya, kalau kita melihat tubuh
seseorang, kita bisa gali ide usaha dari apa yang kita lihat mulai
rambut sampai kaki. Misalnya kalau melihat rambut orang, kita bisa
membuat usaha salon, jepit
rambut, ramuaan penyubur rambut, dan lainnya. Kalau Anda melihat kaki
seseorang, Anda bisa mendapatkan ide untuk membuka usaha jasa pijat
refleksologi, membuat usaha sandal dan sepatu, membuat keset, dan
lainnya. Juga berlaku terhadap apa yang anda lihat dan perhatikan
disekeliling Anda.
Orang yang mampu menjadikan segala sesuatu
yang ia lihat sebagai inspirasi bisnis mungkin tergolong kelompok yang
mampu menciptakan pasar. Ini sebuah kemampuan istimewa dan harus
dimiliki oleh seorang pengusaha.
Saya seringkali mendengar
pendapat pakar entrepreneur mengatakan bahwa hanya 10% bisnis yang
sukses hanya dengan sekali melangkah dan rata-rata, sebelum menemukan
bisnis yang sukses, pengusaha mengalami kegagalan lebih dari lima kali.
Artinya sebagian besar pengusaha menemukan kemapanannya setelah mencoba
mewujudkan gagasan bisnis untuk yang kesekian kali. Itu berarti, semakin
cepat orang mendapatkan gagasan dan merealisasikan ide, semakin dekat
pula dia pada kesuksesan. Bagi saya, pendapat tersebut ada benarnya,
namun di sisi lain sedikit tidaknya itu bisa mematahkan semangat calon
pebisnis pemula, maka dari itulah informasi ini sengaja disusun agar
Anda sebagai calon pengusaha mendapatkan bekal pengetahuan yang cukup
dan bisa mempersiapkan diri sebelum terjun ke dunia usaha untuk mencapai
kesuksesan serta dapat menghadapi situasi terburuk yang mungkin
terjadi, sehingga Anda tahu apa yang harus dilakukan agar tidak
mengalami kegagalan berusaha.
Mengembangkan Ide Bisnis
Ide
bisnis bertebaran di mana-mana. Banyaknya jenis usaha yang ada di
sekitar Anda menunjukkan bahwa ide bisnis bisa didapat dari pemenuhan
kebutuhan orang-orang yang tinggal di sekitarnya. Anda bisa membayangkan
kebutuhan hidup Anda selama ini, kemudian dapat Anda pikirkan siapakah
yang sudah memanfaatkan kebutuhan Anda tersebut untuk mendapatkan rejeki
dari Anda. Saya yakin umumnya kebutuhan Anda hampir sama dengan
kebutuhan orang-orang lainnya termasuk saya.
Gagasan bisnis yang
berpotensi tak harus kita cari dengan benar-benar memeras otak atau
bersemedi untuk menunggu wahyu dari langit. Berikut beberapa ladang
penyedia gagasan bisnis yang dapat Anda gali:
1). Mengenal Diri Sendiri
Silakan Anda kenali diri sendiri. Temukan hobi, kegemaran, kemampuan,
jaringan personal, serta potensi diri sendiri yang bisa Anda sulap
menjadi sebuah kegiatan bisnis yang menguntungkan. Banyak contoh
pengusaha yang sukses dengan ‘mengomersilkan’ dirinya sendiri.
a.Ide dari Pekerjaan dan Keterampilan.
Keterampilan yang sudah kita miliki dan kembangkan dan pekerjaan telah
sekian lama kita tekuni dan jalankan merupakan sumber yang kaya akan ide
bisnis yang tepat untuk kita. Alasannya? Dari sinilah insting bisnis
kita dibentuk dan dipupuk. Banyak orang memilih ide usaha dari pekerjaan
yang pernah mereka tekuni dan keterampilan yang sudah mereka miliki.
Misalnya seseorang karyawan yang pernah bekerja di sebuah travel agent
dan menjadi operasional manager di perusahaan tersebut sebelum akhirnya
terjun untuk membangun travel agentnya sendiri. Dari pekerjaannya ini,
ia mengembangkan keterampilan teknis dan manajemen, serta mengembangkan
jaringan perkenalan dengan orang-orang yang tepat yang harus dihubungi
di bisnis yang ia tekuni tersebut. Contoh lain, ada orang yang juga
pernah bekerja di pabrik roti, sehingga ia mempunyai keahlian membuat
segala jenis roti dan mempelajari manejemen bisnis tersebut, sehingga
memutuskan untuk membuat pabrik roti sendiri. Coba Anda renungkan
kira-kira bisnis apa yang sesuai dengan pekerjaan dan keterampilan Anda
saat ini dan sekiranya cocok untuk Anda jalankan di lingkungan Anda.
b.Ide dari Minat dan Hobi.
Ide usaha juga bisa dimulai dari sesuatu yang Anda akrabi baik minat
atau hobi yang Anda miliki. Kedua hal ini merupakan sumber yang memiliki
kekuatan yang ampuh dalam membangun keyakinan serta motivasi bagi kita
untuk memulai usaha. Umumnya orang tidak merasa terbeban untuk melakukan
yang ia senangi dan akrabi. Ini merupakan modal kuat bagi seorang
pengusaha yang menekuni dunia yang memang ia cintai. Kalau dari kecil
suka bikin kue atau memasak, bisa bikin usaha seputar makanan, kalau
suka musik dan pandai memainkannya, bisa buka sekolah musik dan studio
musik. Beberapa olahragawan nasional seperti Susi Susanti, Elfira
Nasution, dan Ade Rai, mengembangkan usaha mereka di jalur yang sesuai
dengan minat, hobi, dan pengalaman kerja: menjadi pelatih, membuka
sekolah olah raga, toko peralatan olah raga dan pusat kebugaran. Bahkan
kalau Anda hobi cuap-cuap dan suka bergaul kenapa tidak membuat even organiser, kini banyak perusahaan atau individu yang memanfaatkan jasanya.
c.Ide dari Pengalaman.
Pengalaman dan pengetahuan yang ditimba sebelumnya memberikan landasan
yang kuat untuk melahirkan ide dan mewujudkannya ke dalam bisnis, serta
cara-cara penanganannya mulai dari memproduksi barang sampai
memasarkannya ke konsumen. Tidak hanya pengalaman diri sendiri, tapi
juga pengalaman orang lain selain merupakan guru yang baik, juga
merupakan sumber ide bisnis yang kaya. Jika pengalaman tersebut adalah
pengalaman buruk, maka tentunya kita tidak ingin pengalaman tersebut
terulang lagi. Kita akan berusaha mencari jalan “baru” untuk menghindari
kesulitan dan masalah yang pernah kita alami. Jalan baru inilah yang
memacu munculnya ide-ide bisnis yang brilian. Contoh, taruh kata Anda
seorang karyawan kontraktor sipil yang sering berhubungan dengan pemasok
material dan para mandor pekerja. Mengapa tak menggunakan pengalaman
dan jaringan Anda untuk membikin usaha kontraktor kecil-kecilan yang
melayani pembangunan rumah di sekitar Anda?
2). Amati Kebutuhan Lingkungan Terdekat
Selain pengalaman, pengamatan ternyata juga adalah sumber ide bisnis
yang tak habis-habisnya. Dari pengamatan akan segala sesuatu yang
terjadi di sekitar kita, kita bisa menemukan kebutuhan-kebutuhan pasar
yang belum terpenuhi, ataupun sudah terpenuhi tapi belum memuaskan
konsumen, yang bisa kita jadikan peluang bisnis. Bahkan, pengamatan ini
merupakan keterampilan yang wajib dimiliki seorang pengusaha. Pada
prinsipnya, identifikasi kebutuhan yang belum terpenuhi merupakan konsep
dari upaya membangun usaha. Dari pengamatan ini, banyak ide bisnis dan
peluang bisnis yang bisa terus digali untuk dikembangkan. Misalnya dari
hasil pengamatan terhadap masyarakat, kita bisa lihat dan
mengidentifikasi kesibukan orang tua banyak yang tidak memungkinkan
mereka untuk mengantar-jemput anak-anak mereka sekolah sehingga
kebutuhan pelayanan antar jemput anak sekolah merupakan suatu peluang
bisnis yang dapat dijalankan.
Para pengusaha sukses banyak yang
mendapatkan ide usaha dari mengetahui kebutuhan dirinya sendiri serta
lingkungan terdekatnya. Pengusaha kuras WC dan saluran air memulai
usahanya karena ia melihat peluang itu dari kebutuhannya dahulu yang
tidak terpenuhi. Pengusaha salon kecantikan banyak memulai usahanya
karena kebutuhan dirinya sendiri dalam merawat tubuhnya, sehingga
menjadikannya sebagai ide bisnis. Pengusaha warung nasi, juga mengawali
usahanya karena kebutuhannya dan orang-orang di sekitar perumahannya
akan makanan siap saji kurang terpenuhi.
Kalau Anda tinggal dalam
lingkup perumahan, tentu Anda amati bahwa kebutuhan hiburan bagi
anak-anak begitu tinggi. Tapi sejauh ini belum ada tempat yang
menyediakan fasilitas semacam itu, adanya hanya di supermarket dan mall
yang jauh dari lingkungan perumahan. Kalau anda mempunyai modal untuk
membuat tempat hiburan anak atau taman bermain dengan fasilitas lengkap,
pastilah banyak anak-anak dan orangtuanya yang datang untuk
bersenang-senang. Merekapun tak perlu pergi jauh untuk menyenangkan
anak-anaknya.
3). Gagasan dari Media Massa
Kalau Anda
tengah mencari ide usaha, media massa bisa menjadi sumber gagasan
bisnis. Dengan menyimak prakiraan cuaca, misalnya, mungkin terbetik ide
di kepala kita untuk memproduksi mantel sepeda motor yang murah. Saat
mengetahui jalanan Jakarta semakin macet gara-gara penambahan jalur
busway, bisa jadi muncul ide bagi anda untuk menjual sarapan siap saji
yang bisa disantap para pengemudi mobil sembari bermacet-ria.
Contoh lain, berita kenaikan harga BBM dan rencana peningkatan tarif
listrik sudah dimanfaatkan pengusaha yang jeli untuk memasarkan
produk-produk penghemat energi. Maraknya pencurian sepeda motor juga
sudah dimanfaatkan para pakar elektronik untuk memproduksi dan menjual
sistem pengaman sepeda motor tambahan.
Hematnya, bisnis ini
berhubungan dengan ‘ketepatan timing’ dalam memulai suatu usaha yang
merupakan suatu komponen penting sukses tidaknya bisnis. Tentu saja kita
tidak akan menjual perahu karet atau jas hujan di musim kemarau atau
sebaliknya menjual es teler pada musim dingin atau musim hujan.
Tapi, ada satu hal yang mesti Anda ingat kalau hendak mencari ide dari
media massa. Jangan gampang terpengaruh dengan artikel-artikel yang
bercerita tentang peluang bisnis sendiri. Soalnya, cerita tentang
peluang seperti itu pasti juga dibaca banyak orang yang sebagian juga
tertarik untuk menirunya. Akhirnya, peluang ini tak menjadi peluang lagi
karena terlalu banyak pasokannya.
4). Ide dari Berbagai Iklan Koran dan Yellow Pages
Halaman iklan di koran, majalah, tabloid, internet dan buku telepon
bukan hanya menyediakan nomor telepon dan alamat. Kalau Anda cermati, di
sana tersaji informasi bermacam-macam bentuk bisnis. Nah, siapa tahu
beberapa di antaranya sesuai dengan kompetensi Anda? Atau, siapa tahu
sebagian di antaranya sesuai dengan segmentasi pasar yang Anda kenal?
Kalau memang begitu, Anda tinggal perlu menimbang apakah bisnis serupa
bisa Anda usung dan wujudkan di lingkungan Anda sendiri.
Kalau
Anda berniat menjadikan iklan di media dan buku telepon sebagai sumber
inspirasi, pilih media atau buku telepon dari daerah lain yang sekelas
atau setara dengan daerah tempat tinggal Anda. Cermati juga karakter
calon pelanggannya. Kalau memang serupa, Anda tinggal perlu keberanian
untuk menirunya.
5). Ide Bisnis Dari Kegagalan dan Kesuksesan Orang Lain.
Orang bijak mengatakan “Belajarlah dari kegagalan orang lain”. Tidak
ada salahnya belajar bisnis dari yang gagal. Mengapa? Karena ada
kemungkinan kita bisa memulainya dengan kesuksesan. Kegagalan bisnis
yang dilakukan orang lain, merupakan pelajaran penting bagi Anda untuk
mengoreksi jalan yang salah menjadi benar dan lebih baik lagi. Namun
demikian, belajar dari yang sukses pun sangat dianjurkan, karena dengan
demikian Anda telah belajar memulai sistem yang sudah terbukti berhasil.
6). Ide Dari Buku, Majalah dan Tabloid. Sumber pengetahuan dan
pengalaman bisnis bukan hanya kita dapat dari bekerja pada perusahaan
tertentu saja, karena saat ini banyak sekali sumber pengetahuan dan
pengalaman bisnis yang bisa kita dapatkan. Kalau Anda rajin ke toko
buku, atau lapak majalah, cukup banyak buku-buku, majalah-majalah dan
tabloid terbitan yang membahas mengenai kewirausahaan dan serta
menyajikan informasi-informasi mengenai peluang usaha, pengalaman
wirausahawan, berbagai tips dan kiat usaha yang dapat menyegarkan
pikiran Anda, sehingga Anda dengan leluasa bisa memilih, bisnis apa yang
sesuai dengan karakter dan kemampuan Anda. Beberapa rekomendasi untuk
Anda, dan patut dibaca adalah: Tabloid Peluang Usaha, Majalah Pengusaha,
Majalah Duit, Tabloid Kontan. Dari tabloit dan majalah tersebut Anda
akan memperoleh banyak ide bisnis. Misalnya : melayani kebutuhan,
menjual eceran, menjual penemuan, duplikasi usaha, menjual ketrampilan,
usaha pelatihan, usaha keagenan, barang koleksi, buka kantor konsultan,
bisnis MLM, membeli waralaba, membeli usaha prospektif, membeli usaha
yang bangkrut, membuka kios, atau pun usaha bersama.
Seorang
wirausahawan pemula juga dianjurkan untuk selalu kreatif dan jeli dengan
bisnis yang dijalankannya, artinya selalu melakukan diversifikasi
produk atau pengembangan produk agar memiliki varian lebih banyak dengan
cara melakukan inovasi terhadap produk-produk dan pelayanan yang sudah
ada dan melakukan kreasi untuk produk-produk baru yang belum pernah ada
sebelumnya, sehingga konsumen tidak jenuh. Salah satu cara bisa ditempuh
dengan mengunjungi usaha-usaha sejenis di daerah lain, sehingga Anda
bisa menilai kelebihan apa yang sekiranya bisa Anda lakukan terhadap
produk Anda.
Juga bisa dengan melakukan survey melalui kartu
opini atau berinteraksi dengan konsumen, sehingga Anda mengetahui sejauh
mana produk atau jasa Anda bisa memuaskan konsumen, apa yang sebenarnya
dinginkan konsumen, dan apa saja kekurangan produk dan pelayanan Anda
yang perlu segera dibenahi dan ditingkatkan.
Satu lagi yang perlu
diingat agar bisnis yang akan kita jalankan harus sesuai dengan
peraturan ada. Sebaiknya jangan sampai melanggar ketentuan yang berlaku.
Jangan karena ingin mendapatkan keuntungan yang besar lalu kita bisnis
barang bajakan, barang palsu atau menjual barang terlarang lainnya. Dan
jangan pernah melakukan penipuan dan kecurangan. Boro-boro dapat untung,
malahan kita bisa masuk bui.









































